Kisah Zaid bin Haritsah: Sang Panglima Dan Anak Angkat Rasulullah SAW

 

KISAH ZAID BIN HARITSAH: SANG PANGLIMA 

DAN ANAK ANGKAT RASULULLAH SAW

   Salah satu panglima perang Islam di zaman Rasulullah SAW adalah Zaid bin Haritsah. Ia memiliki sejumlah keistimewaan dibandingkan sahabat-sahabat lainnya. Bahkan, panglima yang mati syahid di peperangan Mu'tah ini menjadi tameng bagi Rasulullah SAW saat Perang Uhud. Tidak ada satu senjata pun yang dapat menembus tubuh Rasulullah SAW sebelum menyentuh tubuh Zaid. 

   Zaid bin Haritsah lahir skeitar tahun 581 Masehi di Makkah sebelum kenabian Nabi Muhammad SAW dimlai. Beliau adalah seorang anak yatim karena perang dan ditemukan oleh Khadijah binti Khuwailid yang kemudian mengadopsinya sebagai anak angkat. Sejak saat itu, Zaid memasuki keluarga yang sangat dihormati di kalangan Quraisy. 

   Zaid bin Haritsah memiliki ibu bernama Su'da binti Tsalabah dan ayahnya adalah Haritsah. Mereka bukan berasal dari keluarga bangsawan, melainkan hanya rakyat jelata. Asal Zaid bin Haritsah adalah Bani Kalb yang tinggal di bagian utara Jazirah Arab. Pada masa kecilnya ia ditangkap sekelompok penjahat dan dijual sebagai budak.

   Kemudian ia dibeli oleh keponakan dari Khadijah, Hukaim bin Hisyam. Karena memiliki sifat yang baik, oleh Khadijah diberikan kepada Rasulullah SAW yang kemudian memerdekakan Zaid bin Haritsah. Zaid bin Haritsah termasuk salah satu sahabat yang paling awal memeluk agama Islam dari golongan hamba sahaya. Hal ini dikarenakan, sejak kecil Zaid bin Haritsah telah diangkat menjadi anak asuh kesayangan Rasulullah SAW dari kalangan budak beliau.

   Saking dekatnya Zaid bin Haritsah dengan Rasulullah SAW, ia pun menjadi satu-satunya orang yang dipercaya oleh Rasulullah SAW untuk memegang rahasia beliau. Karena itu, Zaid bin Haritsah dijuluki sebagai Sang Pemegang Rahasia Rasulullah SAW.

   Perang Mu'tah menjadi perang terakhir bagi Zaid bin Haritsah. Mu'tah adalah nama daerah di dataran rendah Balqa di Negeri Syam. Perang ini terjadi pada bulan Jumadil Ula tahun 8 H atau 629 M. Perang Mu'tah disebabkan oleh dibunuhnya dua utusan Rasulullah SAW. yang membawa surat dakwah ke beberapa kepala negara untuk mengajak mereka menerima ajaran Islam. 

   Atas perlakuan ini, Rasulullah SAW mempersiapkan pasukan Muslimin untuk berperang dengan pasukan Ghassaniyah di Mu'tah.
Sebelum pasukan Islam berangkat, Rasulullah SAW telah menunjuk tiga orang sahabat sekaligus mengemban amanah komandan secara bergantian bila komandan sebelumnya gugur di medan perang. Mereka adalah Ja'far bin Abu Thalib, Zaid bin Haritsah dan Abdullah bin Rawahah. 

   Zaid bin Haritsah menjadi panglima pertama yang ditunjuk Rasulullah SAW, kemudian membawa pasukan ke wilayah Mu'tah. Dua pasukan berhadapan sangat sengit, Zaid menebasi anak panah-anak panah musuh hingga akhirnya dia tewas. Rasulullah sangat sedih dengan kematian Zaid yang sudah ia angkat sebagai anak kesayangannya. Ia sangat sayang kepada Zaid seperti yang dikabarkan oleh Aisyah ra,

   "Setiap Rasulallah SAW mengirimkan suatu pasukan yang disertai Zaid, ia selalu diangkat Nabi jadi pemimpinnya. Seandainya ia masih hidup sesudah Rasulallah SAW, tentulah ia akan diangkatnya sebagai Khalifah."

_Sekian dan Terima Kasih!_


Sumber : 
https://www.detik.com/hikmah/kisah/d-7131253/mengenal-zaid-bin-haritsah-anak-angkat-rasulullah-saw
https://ruangsujud.com/2024/01/23/kisah-zaid-bin-haritsah-anak-angkat-yang-dipilih-oleh-nabi-muhammad-saw/












0 komentar